Jadikanlah Nabi Muhammad saw Selalu Ada di Dalam Hati dan Jiwa kita

15:18

Jadikanlah Nabi Muhammad saw Selalu Ada di Dalam Hati dan Jiwamu

oleh: ad-Da'i llallah al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz


Sumber : Wisata Qolbi.com


Kita bersyukur kepada Allah swt karena hingga saat ini Allah swt telah menyambungkan kita dengan sebuah ikatan yang kuat kepada Baginda Nabi Muhammad saw.

Ketahuilah, bahwa tidak akan dicapai kecintaan kepada Allah swt kecuali melalui kecintaan kita kepada Rasulullah saw. Sebagaimana disebutkan dalam Kitab Suci al-Qur'an: “Katakanlah, jika engkau mengasihi AIlah, maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mengasihimu. "Tidak ada pintu untuk mendapat dan meraih kecintaan dari Allah swt kecuali melalui pintunya Rasulullah saw". 

Karena itu, agar mendapatkan cinta-Nya, maka kita harus mencintai orang yang paling dicintai-Nya, yaitu  Rasulullah saw. Telah cukup bukti nyata bagi kita, bahwa orang-orang yang sukses ini(Para sahabat, auliya dan shalihin).  telah menjadikan Nabi Muhamad saw sebagai pintu untuk meraih dan menggapai kecintaan Allah swt.

Ciptakanlah rasa rindumu kepada Rasulullah saw, sebagaimana yang termaktub dalam firman-Nya: “Rasulullah adalah karunia yang paling nyata.’ Dengan perasaan rindu kepada beliau saw, maka akan membuat amal seseorang menjadi mulia.

Jika seseorang mempunyai ikatan batin dengan hal-hal yang mulia. niscaya semua amalnya akan ikut menjadi mulia. Namun sebaliknya jikalau seseorang memiliki ikatan batin dengan hal-hal yang rendah, maka seluruh amal bahkan kehidupannya menjadi rendah pula.

Lihatlah perasaan kerinduan Sayyidina Abubakar ash-Shiddiq kepada Rasulullah saw. Ketika itu Nabi Muhammad saw mendatangi rumah Sayyidina Abubakar di waktu yang tidak seperti biasanya, kemudian Rasulullah saw menyampaikan berita rahasia tentang perintah Allah swt agar beliau saw berhijrah.

Tanpa berpikir panjang, Sayyidina Abubakar ash-Shiddiq bertanya 'Apakah aku dapat menemanimu, wahai Rasulullah?  Aku mohon, izinkanlah aku untuk menemanimu wahai junjunganku' Mendengar permintaan Sayyidina Abubakar yang muncul dari hati yang tulus, Rasulullah saw pun mengiyakan
kemudian Sayyidina Abubakar menitikkan air mata hahagia karena kerinduan yang begitu hebat kepada Rasulullah saw dan ia sadar bahwa dirinya tak akan mampu berpisah dengan baginda Nabi Muhammad saw.

Sehingga Sayyidah Aysah ra. yang ketika itu masih sangat belia usianya, berkata : "Baru kali ini aku melihat ada orang yang menangis karena bahagia" Kesungguhan Sayyidina Abubakar untuk berjuang bersama Nabi Muhammad saw. untuk menemani Nabi Muhammad saw benar-benar muncul dari  hati yang tulus Dari hati yang memancarkan kecintaan serta keimanan kepada Allah swt dan Rasul-Nya Maka oleh Allah swt, hal itu diberi ganjaran dengan menemani Rasulullah saw selama tiga hari tiga malam berada di dalam Gua Tsur.

Lihatlah pula kerinduan Sayyidina Bilal bin Rabbah ra“ pada saat-saat akhir ketika ajal akan menjemputnya. Ketika dengan kesedihan yang begitu mendalam, isterinya menangis mengetahui akan tiba detik-detik saat perpisahan selama-lamanya dengan suaminya tercinta.

Disaat kegentingan itu. apa yang diucapkan oleh Sayyidina Bilal ra? apakah yang ia ucapkan? Apakah yang terucap dari lisan yang hatinya penuh kecintaan terhadap kekasihnya ini? Ia mengatakan: 'Duhai alangkah bahagianya,  besok aku bertemu Rasulullah dan sahabat-sahabatnya'.

Mudah-mudahan nasehat yang sangat singkat ini mampu mengarahkan dan menjadikan kita semakin rindu kepada sosok Baginda Rasulullah saw, serta menjadikan beliau saw sebagai idola kita dan teladan dalam keluarga kita.

Semoga Allah swt memberikan kesehatan serta kekuatan kepada para ulama kita, para habaib kita, agar mereka dapat selalu membimbing kita menuju jalan Allah swt dan Rasul-Nya. WAllahua'lam...


Sumber Buku : Bersama Cucu Nabi di Taman Surga - Tim Pustaka Basma
Previous
Next Post »
0 Komentar